Temans yang diciptakanNya dalam bentuk lelaki tentu berbeda dengan perempuan, banyak perbedaan diantara keduanya. Perbedaan itu bukanlah untuk dicerai beraikan, tetapi untuk saling melengkapi. Fisik yang lebih kuat, rasionalitas yang lebih tajam bukan dimaksudkan untuk "menguasai perempuan", justru untuk melindunginya.
Ya, lelaki memiliki tanggung jawab lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Ibunya, istrinya, anak perempuannya, saudara perempuannya yang belum bersuami, akan menjadi tanggung jawab lelaki. Dapat dipahami bila pengaturan warisan yang adil bukanlah dibagi sama rata. Lelaki akan tetap menjadi hak ibunya, meskipun ia sudah berkeluarga, Sebaliknya perempuan yang telah berumah tangga akan menjadi hak suaminya. Harta milik perempuan akan menjadi miliknya sendiri, kecuali ia rela membaginya kepada suaminya, sedangkan di dalam harta lelaki ada bagian istri, anaknya, pun demikian dengan ibunya.
Pengaturan itu bukanlah untuk membeda-bedakan diatara keduanya, tapi keadilan sesuai tanggung jawabnya.
Jalan lurus ke surgaNya bagi para suami ada pada nafkah yang diberikan kepada keluarganya. Berat, namun indah untuk dicapai, meski harus bersusah payah untuk membiayai tanggung jawabnya.
Temans, selamat tetap berusaha melindungi keluarga dengan harta yang bersih dan tidak terlarang agar barokah dan tidak justru menjadi bara kelak saat diminta pertanggungjawaban....
Tulisannya bagus mas. salam kenal
BalasHapus